Press "Enter" to skip to content

Jenis – jenis semen di pasaran

Semen merupakan serbuk atau tepung dari kapur dan material lainnya yang dipakai untuk membuat beton, merekatkan batu bata atau membuat tembok, dan keperluan lainnya.

Berikut ini jenis semen menurut Standar Nasional Indonesia ( SNI ) :

1.Ordinary Portland Cement (OPC)
Jenis semen yang paling umum penggunaannya di seluruh dunia karena merupakan bahan dasar beton dan plesteran semen.

2.Super Masonry Cement
Jenis semen yang lebih tepat digunakan untuk konstruksi perumahan gedung, jalan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K225. Selain itu, dapat pula digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton, hollow brick, paving block, tegel, dan bahan bangunan lainnya.

3.Oil Well Cement (OWC)
Jenis semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak di bawah permukaan laut dan bumi yang mengalami suhu dan tekanan tinggi. Jenis OWC yang telah diproduksi saat ini adalah Class G, HSR (High Sulfat Resistance) yang dikenal dengan sebutan BASIC OWC. Jenis semen OWC dapat ditambah atau dicampur dengan bahan aditif lainnya sehingga menghasilkan kombinasi produk OWC untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur.

4.Semen Putih
Jenis semen yang digunakan untuk pekerjaan penyelesaian (finishing) dan sebagai pengisi (filler). Bahan utama pembuatan semen jenis ini adalah kalsit (calcite) limestone murni.

5.Hydrophobic Cement
Jenis semen yang bersifat hidrofobik ( agregat yang tidak mudah terikat dengan air).  Semen hidrofobik diperoleh dengan menggiling klinker semen Portland dengan zat pembentuk film, seperti asam oleat untuk mengurangi laju kerusakan bila semen disimpan dalam kondisi yang tidak menguntungkan.

6.Waterproof Cement
Merupakan nama yang diberikan untuk semen Portland yang telah ditambahkan zat anti air.

7.Alumina Cement
Merupakan bahan anorganik yang membentuk tekstur padat jika bereaksi dengan air. Semen Alumina dikenal karena sifatnya yang tahan api, cepat mengeras, dan tahan terhadap serangan kimia.

8.Portland Pozzolan Cement (PPC)
Jenis semen yang digunakan untuk bangunan umum dan bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang, seperti: jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga, beton massa, bendungan, bangunan irigasi, dan pondasi pelat penuh. Material pozzolan ditambahkan ke beton semen Portland untuk meningkatkan daya tahannya, terutama ketahanan terhadap korosi.

9.Portland Composite Cement (PCC)
Jenis semen yang digunakan untuk bangunan-bangunan pada umumnya. Penggunaannya sama dengan OPC dengan kuat tekan yang sama pula. Namun, PCC mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah selama proses pendinginan dibandingkan dengan OPC sehingga pengerjaannya akan lebih mudah dan menghasilkan permukaan beton atau plester yang lebih rapat dan lebih halus.

Kelebihan dan Kekurangan Semen

Kelebihan Semen :
– Harganya relatif murah
– Biaya perawatan relatif rendah
– Pengerjaannya lebih mudah karena banyak tukang bangunan yang bisa menggunakannya (tidak memerlukan keahlian khusus)
– Mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi
– Mampu memikul beban berat
– Tahan terhadap suhu tinggi
– Kuat terhadap tekanan tinggi
– Tahan karat atau pembusukan karena kondisi alam
– Memiliki quality control yang lebih terjamin daripada bahan alami seperti kapur dan tanah liat. Hal ini karena semen diproduksi dalam kondisi terkontrol (pabrikan), dikemas, dan dapat dengan mudah diangkut ke lokasi yang memerlukannya

Kekurangan Semen :
– Mempunyai bobot yang berat
– Bentuk yang sudah dibuat sulit untuk diubah
– Lemah terhadap kuat tarik
– Tidak kedap suara (daya pantul suara besar)
– Sulit kedap air

Comments are closed.

Mission News Theme by Compete Themes.
Chat dengan Arsitek BRJ sekarang